Jepang dan UNICEF resmi menjalin kerja sama dalam proyek "Peningkatan Pembelajaran, Gizi, dan Kualitas Hidup Anak-anak di Kabupaten Biak Numfor, Papua." Program ini berfokus pada distribusi makanan gratis serta edukasi dan akan dimulai pada April 2025, sebagai respons terhadap permintaan Badan Gizi Nasional (BGN). Proyek ini memiliki anggaran sebesar 3,3 juta dolar AS atau sekitar Rp54,4 miliar.
Kesepakatan kerja sama ini ditandatangani oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, bersama Perwakilan UNICEF Indonesia, Maniza Zaman, serta disaksikan oleh Direktur Sistem Pemenuhan Gizi BGN, Nurjaeni. Dalam pertemuan puncak antara pemimpin Jepang dan Indonesia, Perdana Menteri Jepang, Ishiba, mengungkapkan dukungannya terhadap program makan bergizi yang dicanangkan Presiden Prabowo untuk anak-anak sekolah di Indonesia.
Dubes Masaki menjelaskan bahwa proyek ini akan membantu menyediakan Makanan Bergizi Gratis (MBG), meningkatkan literasi, serta meningkatkan kesadaran gizi baik untuk anak-anak maupun tenaga pendidik. Program ini menargetkan 2.500 anak, dengan spesialis gizi dari UNICEF yang akan memberikan rekomendasi kepada ahli gizi dan juru masak dari pemerintah Indonesia. Selain itu, program ini juga mencakup pelatihan bagi petugas kesehatan dan orang tua mengenai pentingnya gizi dalam tumbuh kembang anak.
Anggaran proyek mencakup bahan makanan untuk sekolah selama satu tahun, biaya tenaga ahli gizi UNICEF, serta pelatihan kepala sekolah dan guru mengenai edukasi gizi dan isu terkait lainnya. Dubes Masaki menekankan bahwa program ini sejalan dengan konsep Shokuiku, yaitu sistem edukasi gizi di Jepang yang mengajarkan anak-anak pentingnya pola makan sehat untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, termasuk stunting.
Selain itu, Jepang juga telah mendukung pembangunan pelabuhan perikanan, fasilitas pembekuan, serta pasar ikan di enam pulau terpencil melalui hibah JICA, yang selesai dibangun pada Oktober 2021. Dubes Masaki berharap proyek makanan bergizi di sekolah dapat dikolaborasikan dengan hasil tangkapan ikan dari Pelabuhan Perikanan Biak, sehingga dapat mendukung ketahanan pangan dan gizi anak-anak di wilayah tersebut.
Jabar erat
itqan peduli
Sumber: idntimes.com